Analisis Percakapan Publik Terhadap RUU TNI
Kisruh RUU TNI menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat, banyak yang merasa khawatir akan aktif kembalinya dwifungsi TNI zaman orba.

Pro dan konta isu RUU TNI bermula dari wacana revisi UU No. 34 Tahun 2004 yang diusulkan pemerintah Prabowo untuk memperluas peran TNI, termasuk memungkinkan prajurit aktif menduduki jabatan sipil di 15 kementerian dan lembaga.

Berikut adalah isu-isu yang sering muncul, tren, sentimen publik, juga percakapannya pada media sosial dan media online terkait RUU TNI

Isu RUU TNI Ramai di bicarakan di media sosial, padsa situs X sentimen negatif mendominasi. Sebagian masyarakat hawatir pada peraturan Prajurit aktif TNI dapat menduduki jabatan di semua kementerian/lembaga sesuai kebijakan Presiden

Banyak poin yang membuat masyarakat kecewa dan hawatir pada RUU TNI ini, banyak juga masyarakat yaang mengaitan isu ini dengan masa orde baru

Kritik terhadap proses pembahasan RUU TNI yang dilakukan di hotel menjadi salah satu penyebab naiknya isu RUU TNI di X , dengan contoh tweet dari KontraS yang mempertanyakan efisiensi anggaran [x.com] .

Beberapa cuitan juga menyinggung antara efisiensi anggaran besar-besaran yang sedang dilakukan pemerintah dengan lokasi pembahasan RUU TNI dihotel mewah.

Topik RUU TNI mendominasi percakapan di X (Twitter) dengan pembahasan yang cukup kontroversial, terlihat dari sentimen negatif yang lebih tinggi dibanding sentimen positif. Beberapa contoh diskusi penting terkait topik ini termasuk:
- Penolakan dari mahasiswa terhadap RUU TNI yang terlihat dalam tweet detikcom [x.com] terkait aksi #IndonesiaGelap.
- Pembahasan mendadak di malam hari seperti dilaporkan oleh CNNIndonesia [x.com] tentang rapat Komisi I DPR yang tiba-tiba membahas RUU TNI di hotel.

Beberapa point tentang kehawatiran masyarakat terhadap isu RUU TNI salahsatunya wacana yang memungkinkan prajutit TNI aktif bisa menempati jabatan sipil

Banyak juga cuitan yang mengutip dari ucapan pengamat dan pemerintah bahwa RUU TNI ini juga perlu utuntuk membantu jalannya pemerintahan prsiden Prabowo

- CNNIndonesia
- Fokus liputan rapat mendadak RUU TNI di hotel [x.com]
- detikcom
- tempodotco
- Liputan pernyataan KSAD [x.com]

Akun akun dengan pengaruh terbanyak adalah officialinews, radar_bekasi dan metro_tv

- KOMPASTV:
- Secara konsisten memberikan liputan tentang pembahasan RUU TNI
- Memiliki jangkauan yang signifikan dengan 14.1M pengikut
- Contoh konten dapat dilihat pada pemberitaan tentang pernyataan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin terkait status TNI aktif [youtube.com]
- METRO TV:
- Memberikan liputan mendalam tentang pembahasan RUU TNI
- Memiliki basis pengikut yang besar dengan 10.2M pengikut
- Fokus pada aspek hukum dan implikasi dari revisi UU TNI
- MerdekaDotCom:
- Memberikan liputan khusus tentang pembahasan di DPR
- Contohnya dapat dilihat dalam liputan tentang pendapat para pensiunan jenderal TNI di DPR [youtube.com]
- Tribunnews:
- Memberikan liputan komprehensif tentang RUU TNI
- Memiliki basis pengikut yang besar dengan 14.1M pengikut
- Fokus pada berbagai aspek pembahasan RUU TNI termasuk kontroversi dan tanggapan publik

di x.com masyarakat ramai membahas terkait Penolakan terhadap RUU TNI dan tempat pembahasan atau rapatnya

Masyarakat juga menolak akan dwifungsi TNI diman TNI aktif bisa menduduki jabatan sipil

di youtube, aksi masa demo penolakan oleh mahasiswa terhadap RUU TNI mendapat views terbanyak.

di Tikok, video pemberitaan terkait RUU TNI oleh media mainstream menjadi yang terbanyak di lihat seperti pada akun @kumparan.

- Kata yang paling banyak digunakan adalah "tni", "polri" dan "masyarakat".
- masayarak kecewa pada pemerintah apabila dwifungsi TNI yang dimana TNI aktif bisa menduduki jabatan sipil dan point lainnya pada RUU TNI benar-benar djalankan.

Dimedia online, berita positif terhadap RUU TNI seperti Panglima TNI Agus Subiyanto yang setuju RUU TNI masuk prolegnas prioritas 2025

Sementara itu contoh berita negatif terhadap RUU TNI seperti aksi penolakan oleh Dimas bagus arya dari Kontras di hotel mewah tempat pembahasan RUU TNI dilangsungkan.
Kesimpulan: Pembahasan RUU TNI di media sosial termasuk platform X (Twitter) didominasi oleh sentimen negatif dan skeptisisme publik. Kontroversi utama berpusat pada proses pembahasan yang dianggap terburu-buru dan kurang transparan, serta kekhawatiran akan dampaknya terhadap demokrasi. Diskusi ini mencapai puncaknya pada pertengahan Maret 2025, dengan keterlibatan aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, dan media mainstream.
